Senin, 31 Juli 2023

Sel Tumbuhan

 

Pengertian sel tumbuhan

Dikutip dari Buku Biologi Dasar yang disusun Joko Waluyo dan Dwi Wahyuni, sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil Sel ditemukan oleh Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut).
 
Dari pengertian tersebut sel tumbuhan adalah suatu unit satuan kecil memiliki selaput tipis yang didalamnya terdapat larutan koloid senyawa kimia. Dilansir laman Guru Belajarku, sel tumbuhan merupakan kelompok sel eukariotik, yaitu kelompok sel yang mempunyai materi genetik (DNA) yang dibaluti atau dibungkus oleh membran.
 
Gambar sel tumbuhan
(Gambar sel tumbuhan foto: Kemendikbud)

Fungsi Sel Tumbuhan

  • Mengatur semua aktivitas tumbuhan.
  • Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
  • Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
  • Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.
  • Struktur sel tumbuhan

Bagian sel tumbuhan dan fungsinya

Berikut penjelasan bagian-bagian sel tumbuhan dan fungsinya yang dirangkum Medcom.id dari Sumber Belajar Kemendikbud.

1. Dinding Sel

Dinding sel hanya ditemui pada sel tumbuhan. Dinding sel disusun oleh selulosa saat sel masih muda. Sejalan dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya sel akan mengalami penambahan zat lignin (lignifikasi) sehingga dinding sel menjadi kuat dan liat. Oleh sebab itu dinding sel digunakan untuk melindungi dan memberi bentuk sel.
Antar dinding sel yang berdekatan ditembus oleh pori kecil yang disebut noktah. Di dalam noktah ini terdapat pemanjangan sitoplasma yang menembus antar sel dan disebut plasmodesmata, yang berfungsi sebagai penghantar rangsang antar sel tumbuhan.

2. Membran plasma

Membran plasma merupakan bagian terluar dari sel, fungsinya antara lain sebagai berikut:
  • Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
  • Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma. Mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya
  • Menjadi tempat beberapa reaksi, misalnya reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksidasi dalam respirasi.
  • Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
Membran plasma tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfifilik artinya setiap molekul mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik. membran plasma mempunyai lapisan ganda fosfolipid dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air.
 
Membran memiliki dua jenis protein, yaitu:
  • Protein integral menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel.
  • Protein periferal menempel di lapisan fosfolipid.

Pada bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikolipid.
 
Membran plasma secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Sifat ini disebut diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah membran plasma berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel sehingga proses metabolisme dapat berjalan terus.
 

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.
 
Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.
 
Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi  (glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, dan sintesis asam lemak) serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
 
Sitoplasma sangat dinamis dan senantiasa bergerak. Sitoplasma mengandung senyawa organik untuk kehidupan, ion-ion, gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA sehingga berbentuk larutan. Larutan  tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).

4. Nukleus

Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di tengah sel. Nukles adalah organel yang amat vital bagi kehidupan, yaitu mengendalikan seluruh kegiatan sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:
 
Membran inti, terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan langsung dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara membran inti dengan sitoplasma.
 
Nukleoplasma, merupakan cairan inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian DNA yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
 
Nukleolus, bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom. Sebagai pemberi kode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai subunit-subunit penyusun ribosom. Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi prosess sintesis transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus.

5. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum berasal dari kata reticular yang berart anyaman benang/jala, karena terdapat  memusat  pada bagian sitoplasma (endoplasma), maka disebut  retikulum endoplasma (RE). Retikulum endoplasma merupakan sistem membran kompleks yang tersusun tidak beraturan membentuk jaring-jaring kerja (retikulum), yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik.
 
Organel ini berfungsi sebagai saluran di dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus dengan membran plasma.
 

6. Ribosom

Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan diameter ±20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada membran RE ketika proses sintesis protein sedang berlangsung. Jika proses sintesis protein tidak sedang berlangsung ribosom dalam bentuk sub unit kecil dan sub unit besar.

7. Sentriol

Sentriol  hanya di jumpai pada sel hewan dan dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung (silinder) dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom.
 
Sentriol mengandung mikrotubulus yang terdiri atas sembilan triplet, terletak di dekat nukleus. Sentriol ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel.

8. Badan Golgi

Organel ini membentuk struktur seperti jala yang kompleks. Badan Golgi berfungsi untuk:
  • Mengangkat dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya
  • Menghasilkan lendir, lilin pada tanaman perca, dan sekresi yang bersifat lengket karenanya pada sel kelenjar jumlah badan golgi lebih banyak. Kadang-kadang berperan dalam transpor lemak Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.

Badan golgi (sumber rumah belajar kemendikbud)
(Badan golgi foto: sumber rumah belajar kemendikbud)

9. Lisosom

Lisosom  (lyso = pencernaan, som = tubuh) adalah organel sel berbentuk kantong kecil agak bulat dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. Organel ini terdapat pada hampir semua sel eukariotik, terutama pada sel-sel hewan yang fagositik (bergerak bebas). Lisosom mengandung banyak enzim pencerna hidrolitik, seperti protease, nuklease, lipase, dan fosfatase yang dibentuk oleh retikulum endoplasma kasar. Enzim-enzim tersebut akan dikirim ke dalam badan golgi.
 
Lisosom berfungsi untuk:
 
  • Mencerna materi yang diambil secara endositosis
  • Autofagi, yaitu menghancurkan zat atau materi yang tidak dibutuhkan di dalam sel
  • Eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel, misalnya ini terjadi pada penggantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras.
 
Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel, misalnya pada peristiwa metamorfosis berudu yang menginjak dewasa dengan menyerap kembali ekornya.

10. Mitokondria

Mitokondria merupakan organel sel yang bentuknya beraneka ragam yaitu oval,bulat, silindris, seperti gada dan ada yang tidak beraturan. Strukturnya sangat kompleks. Organel ini merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerobik dalam sel.
 
Mitokondria terlindung oleh membran ganda dan di dalamnya terdapat cairan yang disebut matriks. Membran dalamnya berlekuk-lekuk disebut krista, struktur yang berlekuk-lekuk seperti ini berfungsi untuk memperluas permukaan sehingga proses respirasi lebih banyak.

11. Plastida

Plastida merupakan organel yang hanya terdapat di dalam sel tumbuhan. Organel ini berisi pigmen atau pemberi warna. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis.
 
Kromoplas adalah plastida yang berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya:
Amiloplas berisi amilum
Elaioplas (lipoplas) berisi lemak
Proteoplas berisi protein.

12. Kloroplas

Kloroplas adalah bagian sel yang hanya ada pada tumbuhan. Kloroplas adalah istilah kolektif untuk organel yang berguna untuk membawa pigmen. Struktur sel ini berbentuk bulat lonjong dan mengandung pigmen klorofil hijau. Klorofil tersebut bermanfaat untuk membuat tumbuhan agar bisa berfotosintesis.
 
Selain berbentuk bulat lonjong, ada juga kloroplas yang berbentuk pipih atau bulat. Kloroplas memiliki dua membran yaitu membran dalam dan luar. Di dalam membran terdapat stroma dan tilakoid. Stroma merupakan cairan yang dapat mengisi rongga dalam kloroplas dan tilakoid tersusun atas kantung kecil yang ditumpuk.

13. Badan mikro

Badan mikro memiliki ukuran  yang hanya bergaris tengah 0,3-1,5 µm. Badan mikro diselubungi oleh membran tunggal yang berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini berukuran sebesar lisosom dan memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.
 
Peroksisom senantiasa berhubungan dengan organel lain serta banyak mengandung enzim katalase dan oksidase. Pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat, metabolisme lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan purin dalam sel.
 
Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan terutama pada jaringan yang mengandung lemak seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase. Fungsinya adalah untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.

14. Vakuola


Vakuola merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran besar seperti pada sel-sel parenkim dan kolenkim. Umumnya berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan.
 
Sumber:https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8KyJO6XN-pengertian-sel-tumbuhan-lengkap-dengan-gambarnya?p=4


Kamis, 27 Juli 2023

Sel Hewan

 

Mengenal Struktur Sel Hewan Serta Fungsi dan Ciri-Cirinya

Pengertian, Bagian, dan Fungsi Sel Hewan
Written by Humam

Struktur Sel Hewan – Baik tumbuhan maupun hewan, keduanya tersusun atas sel-sel yang mempunyai perbedaan. Salah satu perbedaan keduanya dapat dilihat dari ukurannya, yaitu sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan. Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.

Struktur sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia sendiri merupakan salah satu jenis sel hewan.

Struktur sel hewan terdiri atas mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, sitoskeleton, lisosom, dan peroksisom.

Pengertian Sel Hewan

Sel hewan adalah suatu bagian organel terkecil dengan selaput tipis yang di bagian dalamnya terdapat larutan koloid mengandung senyawa kimia. Sel ini memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu menduplikasi diri secara mandiri melalui proses pembelahan.

Di dalam sel terdapat senyawa yang penting untuk proses pembelahan dan juga fotosintesis, yaitu karbohidrat dan lipid. Diketahui, karbohidrat sangat berguna dalam proses fotosintesis. Sementara lipid berfungsi sebagai cadangan makanan, seperti lemak dan juga minyak. Selain itu, terdapat pula protein yang berperan dalam proses metabolisme tubuh hewan maupun tumbuhan, serta asam nukleat yang merupakan senyawa dengan peranan cukup penting dalam proses sintesis protein.

Fungsi, Bagian, dan Struktur Sel Hewan

Secara garis besar, sel hewan dan sel tumbuhan adalah sama. Baik berdasarkan struktur sel hewan, tipe enzim, dan juga bahan genetiknya. Bahkan, keduanya memiliki tipe sel yang beragam.

Nah, berikut ini beberapa fungsi dan struktur sel hewan yang perlu kita ketahui, antara lain:

1. Membran Sel

Membran sel adalah membran semipermeabel pada sebuah sel yang mengelilingi dan membungkus isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel memisahkan sel dari cairan interstitial (komponen utama dari cairan ekstraseluler) di sekitarnya. Pembentukan membran sel dilakukan dengan bahan dasar berupa lipoprotein yang dibentuk oleh lemak dan protein. Membran ini terdiri atas lipida dwilapis, termasuk kolesterol (komponen lipid) yang berada di antara fosfolipid untuk mempertahankan fluiditasnya pada berbagai suhu.Membran sel juga mengandung protein membran, termasuk protein integral yang melintasi membran (berfungsi sebagai transporter membran) dan protein perifer yang secara longgar menempel pada sisi luar (perifer) membran sel, yang bertindak sebagai enzim yang membentuk sel. Membran sel mengontrol pergerakan zat ketika masuk dan keluar dari sel dan organel. Dengan cara ini, ia secara selektif dapat ditembus ion dan molekul organik.

Selain itu, membran sel terlibat dalam berbagai proses seluler seperti adhesi sel, konduktivitas ionik, dan persinyalan sel, serta berfungsi sebagai permukaan tempat melekatnya beberapa struktur ekstraseluler, termasuk dinding sel, lapisan karbohidrat yang disebut glikokaliks, serta jaringan intraseluler dari serat protein yang disebut sitoskeleton. Dalam bidang biologi sintetik, membran sel dapat dirakit kembali secara artifisial.

Membran sel merupakan pembungkus sel yang berada bagian luar dan tersusun dari protein (lipoprotein), lemak (lipid), dan juga kolesterol. Bagian ini memiliki peranan cukup penting dalam mengatur mineral dan nutrisi yang ada di dalam ataupun di luar sel.

Organel membran sel ini diketahui memiliki beragam fungsi penting, seperti mengatur keluar masuknya nutrisi dan mineral, serta sebagai pembungkus ataupun pelindung sel. Adapun fungsi lainnya adalah sebagai penerima rangsangan dari luar dan sebagai tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

Bicara tentang hewan pastinya sangat banyak jenis-jenisnya. Begitu juga dengan adanya berbagai macam jenis hewan burung. Mengajarkan si kecil tentang jenis-jenis burung akan menambah wawasannya. Nah, buku dengan judul Seri Edukasi Britannica : Burung cocok dijadikan sebagai referensi agar si kecil memahami berbagai macam jenis burung.

2. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.


Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Sitoplasma bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1 mikron dan bersifat transparan. Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di luar nukleus dan organel-organel sel.

Perlu diketahui, sitoplasma merupakan bagian sel berupa cairan berbentuk layaknya gel. Organel ini memiliki dua proses fase bentuk, yaitu fase sol (padat) dan fase gel (cair). Cairan sitoplasma dapat ditemukan di dalam nukleus dan disebut dengan istilah nukleoplasma.

Sitoplasma ini bersifat koloid komplek yang artinya tidak cair, tapi juga tidak padat. Sitoplasma mampu berubah-ubah bentuk tergantung konsentrasi air yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya, apabila konsentrasi air rendah, maka sitoplasma akan berubah menjadi padat lembek. Sementara saat mengandung air dengan konsentrasi tinggi, maka gel akan berubah menjadi lebih encer sehingga disebut sol. Organel sitoplasma berperan sebagai sumber bahan kimia sel dan juga tempat berlangsungnya metabolisme sel hewan.

3. Retikulum Endoplasma

Berikutnya adalah retikulum endoplasma yang merupakan organel berbentuk benang-benang pada bagian inti sel. Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran. Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.

Retikulum endoplasma terdiri atas jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti “kotak” atau “peti”). Membran retikulum endoplasma memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol. Membran ini berhubungan langsung dengan selubung nukleus atau nuclear envelope, sehingga ruang di antara kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal retikulum endoplasma ini.

Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar mempunyai kemampuan melekat pada ribosom, sementara retikulum endoplasma halus tidak melekat pada ribosom.

4. Mitokondria

Bagian dari sel hewan berikutnya adalah mitokondria yang merupakan organel terbesar sebagai mesin dalam sel. Organel ini memiliki dua bagian lapis membran berlekuk yang disebut dengan istilah kritas. Di dalam mitokondria, glukosa dan oksigen saling bekerja sama untuk membentuk energi yang dibutuhkan.

Tentu saja, proses tersebut merupakan bagian dari proses metabolisme tubuh dan aktivitas seluler sehingga mitokondria juga disebut sebagai The Power House. Mitokondria yang berbentuk tunggal disebut dengan mitokondrion yang mampu mengubah energi kimia menjadi energi lainnya. Jika disimpulkan, maka mitokondria ini berfungsi untuk alat respirasi seluler dan penghasil energi dalam bentuk Adenosin Triphosphate (ATP).

5. Mikrofilamen

Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-tekanan (gaya tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk menahan tegangan (gaya tarik).

Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam membran plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair (sol).

Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mengangkut materi melintasi membran plasma, berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili, penonjolan halus yang meningkatkan luas permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena perannya dalam pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari protein yang disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen dan miosin yang saling melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.

Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan gerak ameboid (gerak sel tunggal protista, cendawan, dan hewan yang menggunakan protoplasmanya yang mengalir keluar dari sel unuk membentuk semacam kaki semu atau pseudopod, kemudian bagian sel yang tertinggal maju ke arah pseudopod hingga menghasilkan gerak sel di suatu permukaan).

Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop fluoresensi dengan bantuan antibodi antiaktin (diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau dengan analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan Amanita phalloides), yang secara khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir-aktin).

Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan juga myosin. Mikrofilamen nyaris serupa dengan mikrotubulus, namun memiliki perbedaan tekstur dan ukuran. Mikrofilamen mempunyai tekstur lebih lembut dengan diameter lebih kecil. Fungsinya sebagai pergerakan sel, eksotisotis, dan endositosis.

6. Lisosom

Lisosom merupakan kantong terikat pada membran berisi kandungan enzim hidrolitik. Lisosom terletak pada sel eukariotik, bagian ini berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler dalam kondisi apapun. Lisosom berfungsi untuk mengontrol pencernaan intraseluler, mencerna materi menggunakan fagositosis, menghancurkan organel sel yang telah rusak, dan memasukkan makro molekul dari luar menuju ke dalam sel melalui mekanisme endositosis.

7. Peroksisom

Peroksisom atau dikenal juga sebagai badan mikro merupakan organel berkantong kecil berisi enzim katalase. Fungsinya untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau metabolisme yang bersifat racun dan mengubah lemak menjadi karbohidrat. Organel peroksisom ini bisa ditemukan pada bagian sel hati dan juga ginjal.

8. Ribosom

Ribosom adalah organel sel yang memiliki tekstur padat dengan ukuran kecil, yaitu diameter sekitar 20 nm. Organel ini terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom atau ribonukleoprotein. Ribosom pada sel hewan menerjemahkan RNA untuk membentuk rantai polipeptida atau protein dengan menggunakan asam amino saat proses translasi. Ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar atau membran inti sel yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses sintesis protein.

9. Sentriol

Sentriol merupakan struktur organel yang berbentuk tabung pada sel eukariota. Organel ini berperan penting dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel dan pembentukan silia, serta flagela. Bukan hanya itu, sepasang sentriol juga dapat membentuk suatu struktur gabungan yang disebut dengan sentrosom.

10. Mikrotubulus

Organel sel berikutnya adalah mikrotubulus yang terletak di dalam sitoplasma. Mikrotubulus juga bisa ditemukan pada sel eukariot yang berbentuk silindris panjang berongga. Organel ini memiliki diameter sekitar 12 nm dan diameter luar sekitar 25 nm.

Mikrotubulus terdiri dari beberapa molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut dengan tubulin. Dalam posisi tidak sadar, organel ini mampu bergabung untuk membentuk silindris yang berongga pada kondisi tertentu. Tidak hanya itu, mikrotubulus juga bersifat kaku yang tidak bisa diubah-ubah bentuknya.

Berdasarkan definisi tersebut, mikrotubulus berfungsi untuk melindungi sel, memberi bentuk sel, dan membentuk silia, flagela, serta sentriol.

11. Badan Golgi

Badan golgi atau juga dikenal dengan sebutan aparatus golgi merupakan organel yang berkaitan dengan fungsi ekskresi sel hewan. Posisinya tepat berada pada sel eukariotik yang berperan dalam proses ekskresi, seperti ginjal. Bentuknya seperti kantong pipih dengan ukuran bervariasi dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki sekitar 10-20 badan golgi.

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel.

Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel. Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim pembentuk dinding sel.

12. Nukleus

Nukleus adalah organel terkecil yang mengatur sekaligus mengendalikan aktivitas sel hewan. Proses ini dimulai dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus mengandung materi genetik yang berbentuk DNA linear panjang membentuk kromosom. Organel ini bisa ditemukan pada sel eukariotik yang terdiri dari beberapa bagian, seperti membran inti, nukleoplasma, kromosom, dan nukleus.

13. Nukleolus

Nukleolus (jamak nukleoli, bahasa Latin: nucleolus, dikenal juga sebagai anak inti sel) adalah sebuah struktur terikat tanpa membran yang terdiri dari protein dan asam nukleat dalam inti sel (nukleus). Ribosomal RNA (rRNA) ditranskripsi dan berkumpul di dalam nukleolus. Ultrastruktur nukleolus dapat divisualisasikan melalui mikroskop elektron, sedangkan organisasi dan dinamika dapat dipelajari melalui penandaan protein berpijar dan pemulihan neon setelah photobleaching (FRAP).

Nukleolus adalah organel yang ada pada inti sel atau nukleus. Fungsinya untuk membentuk protein menggunakan RNA atau asam ribonukleat. Kerusakan nukleolus dapat menjadi penyebab untuk beberapa penyakit manusia. Diperlukan sampai sekitar 25% dari volume nuklir.

14. Nukleoplasma

Nukleoplasma memiliki tekstur padat di dalam inti sel atau nukleus. Di dalamnya terkandung serat kromatin padat dan membentuk kromosom. Selain itu, nukleoplasma bertanggung jawab membawa informasi genetika.

15. Membran Inti

Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel sel hewan. Di samping itu, organel ini berperan sebagai pemisah antara sitoplasma dan daerah inti. Membran inti bersifat non-permeable atau tidak bisa dilalui semua zat, baik padat ataupun cair sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan adanya pori inti.

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/struktur-sel-hewan/