Jumat, 11 Agustus 2023

Upaya Menjaga Sistem Peredaran Darah

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Peredaran Darah



1. Menerapkan Pola Makan Sehat

- Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

- Batasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan garam.

- Pilih sumber protein yang rendah lemak, seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.

Baca Juga: Mengenal Trombosit dan Fungsinya bagi Tubuh, Materi IPA Kelas 8 SMP

- Batasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan olahannya.

2. Olahraga Teratur

- Lakukan aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, berenang, atau berpartisipasi dalam kegiatan olahraga lainnya.


- Lakukan olahraga selama minimal 30 menit setiap hari, atau sesuai dengan rekomendasi dari tenaga medis.

3. Jaga Berat Badan yang Sehat

- Pertahankan berat badan yang sehat sesuai dengan indeks massa tubuh (BMI) yang direkomendasikan oleh tenaga medis.

- Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

4. Atasi Stres

- Manajemen stres dengan cara berbicara dengan teman, keluarga, atau ahli kesehatan.

- Cari hobi atau aktivitas yang menyenangkan untuk membantu meredakan stres.

5. Cek Kesehatan Secara Rutin

- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah.

- Ikuti anjuran dokter dan tenaga medis terkait pencegahan penyakit kardiovaskular.

Sumber:https://kids.grid.id/amp/473847614/cara-menjaga-kesehatan-sistem-peredaran-darah-materi-ipa-kelas-8-smp?page=all


Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah

Macam-Macam Penyakit dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah 

Apa saja macam-macam penyakit dan kelainan pada sistem peredaran darah manusia? Yuk, kenali macam-macam beserta penyebabnya dengan membaca artikel berikut!

Kamu suka nonton serial televisi yang mengambil latar belakang kehidupan dokter? Biasanya, serial televisi yang seperti ini juga banyak mengangkat tentang penyakit yang diderita oleh pasiennya, lho. Salah satu penyakit yang paling sering diangkat adalah penyakit Leukimia. Tahukah kamu, ternyata Leukimia adalah penyakit yang menyerang sistem peredaran darah, lho!

Hmm.. ada apa aja sih, penyakit dan kelainan yang bisa menyerang sistem peredaran darah kita? Kuy, baca pembahasannya pada artikel ini! Kita mulai dari penyakit dan kelainan pada jantung dulu, ya.

Penyakit dan Kelainan pada Jantung

Angina

Penyakit dan kelainan pada jantung yang pertama adalah angina. Angina adalah kondisi kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen ke otot jantung akibat penyempitan dan penyumbatan yang terjadi pada pembuluh arteri jantung. Kondisi tersebut menyebabkan dada menjadi nyeri.


Aritmia

Selain angina, ada juga aritmia. Aritmia adalah gangguan yang mengakibatkan irama jantung tidak teratur. Jantung tidak berdetak secara normal, melainkan menjadi berdetak lebih cepat atau berdetak lebih lambat.


Cardiomyopathy

Penyakit selanjutnya disebut dengan cardiomyopathy. Otot jantung pada kondisi cardiomiopathy mengalami kelainan baik secara struktur maupun secara fungsi yang mengakibatkan otot jantung melemah. Otot jantung yang lemah akan berakibat pada berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Selain ketiga penyakit yang sudah disebutkan di atas, ada satu penyakit lagi yang sepertinya sudah cukup familiar di kalangan masyarakat. Penyakit tersebut namanya Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK terjadi karena pasokan darah yang mengandung banyak oksigen tidak berhasil mencapai otot jantung karena ada plak pada arteri koroner.


Baca Juga: Gangguan Sistem Peredaran Darah dan Upaya Pencegahannya


Yuk, lanjut belajar mengenai penyakit dan kelainan yang terjadi pada darah.


Penyakit dan Kelainan pada Darah

Anemia

Ada beberapa penyakit dan kelainan yang terjadi pada darah. Penyakit yang pertama pasti sudah cukup familiar dan sudah sering kamu dengar, nih. Namanya anemia. Anemia merupakan penyakit yang terjadi akibat kekurangan hemoglobin di dalam darah. Kurangnya hemoglobin dapat terjadi karena penderita anemia juga menderita kekurangan eritrosit dan kekurangan volume darah itu sendiri. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan ion K, zat besi, dan kekurangan vitamin B12.


Leukimia

Selanjutnya, yaitu penyakit bernama Leukimia. Leukimia juga dikenal dengan sebutan kanker darah. Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih yang jumlahnya abnormal. Sel darah putih tersebut akan memakan eritrosit dan menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit.


Hipertensi

Nah, selain kedua penyakit di atas, ada juga penyakit yang namanya hipertensi. Hipertensi ini disebut juga dengan penyakit tekanan darah tinggi. Seseorang disebut menderita hipertensi jika tekanan sistol dan diastolnya lebih dari 140/90 mmHg. Jika terlalu tinggi, dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.


Hipotensi

Ada lagi nggak ya penyakit yang menyerang darah? Masih ada lagi, nih! Kalau sebelumnya kamu sudah mengenal tentang hipertensi, sekarang ada yang namanya tekanan darah rendah atau hipotensi. Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darahmu kurang dari 90/60 mmHg.


Hemofilia

Masih ada lagi nih, tau penyakit hemofilia, nggak? Hemofilia adalah kelainan pada darah yang disebabkan karena faktor genetika. Hemofilia menyebabkan darah sulit membeku. Wah, jadi kalau luka darahnya mengucur terus, ya? Yap, kurang lebih begitu, ya.


Thalassemia

Penyakit terakhir yang menyerang darah adalah Thalassemia. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada hemoglobin, sehingga menyebabkan bentuk sel darah merah tidak berbentuk cakram bikonkaf seperti sel darah merah normal, akibatnya kemampuan sel darah merah mengangkut oksigen akan berkurang.


Selanjutnya, kamu akan belajar mengenai penyakit dan kelainan yang terjadi pada pembuluh darah.


Penyakit dan Kelainan pada Pembuluh Darah

Varises

Pertama, yaitu penyakit varises. Varises merupakan pembesaran pembuluh darah vena yang biasanya menyerang bagian kaki. Varises ini terjadi karena penumpukan darah pada pembuluh darah di kaki.


Trombus

Selanjutnya, ada yang namanya trombus. Trombus ya, bukan trubus. Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang kemudian menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya kerusakan. Trombus bisa terjadi karena adanya disfungsi endothel.


Embolus

Selain trombus, ada juga yang namanya embolus. Embolus merupakan gumpalan bekuan darah yang bergerak di sistem sirkulasi dan kemudian terjebak di dalam pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini bisa kehilangan elastisitasnya karena ada sumbatan. Nah, sumbatan tersebut juga bisa menyebabkan 2 penyakit lainnya, yaitu ateroskleros dan ateriosklerosis. Ateroskleros adalah penyumbatan yang disebabkan oleh lemak, sedangkan Ateriosklerosis merupakan penyumbatan oleh zat kapur. 

Penyakit dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

Itu tadi penjelasan lengkap tentang macam-macam penyakit dan kelainan pada sistem peredaran darah manusia. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan, ya! Kira-kira, berdasarkan penjelasan di atas, kamu sudah paham atau belum, nih? Kalau kamu masih ingin belajar lebih lanjut lagi, kamu bisa tanya-tanya ke tutor-tutor yang keren banget lewat ruanglesonline, lho! Tinggal foto soalnya, tanya tutornya, belajar bareng, ketemu deh jawabannya! Kamu bisa melakukan semua itu hanya lewat aplikasi di HP-mu lho. Yuk, download sekarang!

Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-apa-saja-penyakit-dan-kelainan-pada-sistem-peredaran-darah


Kamis, 10 Agustus 2023

Sistem Peredaran Darah

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA  


Sistem peredaran darah manusia memiliki peran penting untuk tubuh kita. Tidak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan dalam proses metabolisme. Metabolisme sendiri merupakan proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah diserap tubuh untuk diubah menjadi energi.

Sistem peredaran darah manusia, terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Yuk ketahui lebih lanjut mengenai ketahui sistem peredaran darah manusia, di pembahasan ini, Minco akan menjelaskan mulai dari apa itu sistem peredaran darah hingga upaya mencegah terjadinya gangguan pada sistem peredaran darah. Disimak bersama ya Teman KOCO!

Fungsi Sistem Peredaran Darah

Selain mengantarkan darah, oksigen, dan nutrisi, berikut adalah beberapa peran atau fungsi sistem peredaran darah lainnya:

  • Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida lewat paru-paru.
  • Melawan berbagai infeksi sehingga mencegah penyakit.
  • Membawa hormon penting ke seluruh tubuh.
  • Mengatur kadar pH dan suhu inti tubuh tetap stabil. 
  • Memelihara fungsi berbagai sistem organ dalam tubuh.
  • Membantu proses pemulihan luka atau cedera.

Komponen Sistem Peredaran Darah

Nah Teman KOCO, sistem peredaran darah manusia dasarnya terdiri dari tiga komponen, yaitu darah, jantung, dan pembuluh darah. Setiap komponen tersebut memiliki struktur dan fungsi khusus, dan ketiganya bekerja sama untuk dapat mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya.

Darah

Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh. Darah sendiri terdiri atas beberapa bagian, yaitu plasma darah, sel darah, dan keping darah.

Jantung

Jantung berperan memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. Jantung terletak di rongga dada, tepatnya di atas sekat rongga dada dengan memiliki ukuran sebesar kurang lebih kepalan tangan masing-masing manusia.

Pembuluh darah

Pembuh darah berperan dalam mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Terdapat tiga jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

  • Arteri merupakan pembuluh darah yang berperan membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis.
  • Vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah ke seluruh tubuh atau dari paru-paru kembali lagi ke jantung.
  • Kapiler merupakan jenis pembuluh darah yang menghubungkan arteri ke vena. Kapiler adalah jenis pembuluh darah terkecil.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Setelah mengetahui komponen-komponen sistem peredaran darah, sekarang kita akan membahas mekanisme peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran dara terbagi menjadi sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar.

  • Sistem peredaran darah kecil
    Sistem peredaran darah kecil atau peredaran darah pulmonal, merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung.
  • Sistem peredaran darah besar
    Sedangkan sistem peredaran darah besar atau peredaran darah sistemik ialah peredaran dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi lagi ke sujantung.

 Sumber: https://www.kocostar.id/topik-belajar/mengenal-sistem-peredaran-darah/



Senin, 07 Agustus 2023

Upaya Menangani Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

 

Berbagai Obat dan Tips Cara Mengatasi Gangguan Pencernaan



    Apa pun jenis gangguan pencernaan yang menyerang pasti membuat perut jadi tidak nyaman, dari perut kembung, sakit perut, hingga sendawa terus. Apa saja obat dan bagaimana cara mengatasi gangguan sistem pencernaan yang aman dan ampuh?

    Cara mengatasi gangguan pencernaan dengan obat-obatan


    1. Obat antasida

    Minum obat antasida bisa dijadikan cara mengatasi beberapa penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Obat ini umum digunakan untuk mengobati gejala penyakit GERD, mulas, atau dispepsia (lebih dikenal sebagai penyakit maag).

    Antasida juga meringankan gejala asam lambung naik seperti rasa panas di dada dan tenggorokan, rasa pahit di mulut, batuk kering, dan nyeri ulu hati saat berbaring.

    Obat antasida mengandung bahan-bahan seperti aluminium, kalsium, magnesium, atau natrium bikarbonat yang bekerja menetralkan asam lambung. Di saat yang bersamaan, antasida juga mengatasi gangguan pencernaan dengan mencegah asam lambung naik.

    2. Obat PPI (penghambat pompa proton)

    Obat proton pump inhibitor (PPI) digunakan untuk mengurangi asam yang dihasilkan lambung. Beberapa obat yang termasuk golongan PPI yaitu:

    Obat PPI berfungsi mengobati tukak lambung dan tukak usus, serta meredakan gejala GERD (refluks asam lambung). Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat maag akibat infeksi bakteri dan tukak lambung yang disebabkan obat NSAID.

    Obat penghambat pompa proton bisa didapatkan dengan atau tanpa resep dokter. Namun, Anda butuh menebus obat dengan resep jika penyakit pencernaan yang dialami berupa GERD, tukak lambung, dan infeksi bakteri H. pylori.

    Obat ini umumnya bekerja lebih efektif daripada obat H2 blocker. Anda juga dapat menggunakan obat ini untuk jangka waktu yang lebih lama daripada mengonsumsi obat H2 blocker.

    Anda perlu minum obat PPI sekali sehari, kira-kira 30 – 60 menit sebelum makan pagi, untuk mengendalikan asam lambung.

    3. Obat H2 blocker

    Mengonsumsi obat H2 blocker termasuk cara mengatasi gangguan pencernaan yang diakibatkan asam lambung tinggi. Obat ini bekerja mengurangi asam yang dihasilkan oleh lambung. 

    Obat H2 blocker biasanya tidak bekerja secepat antasida. Meski begitu, dokter juga bisa meresepkan kombinasi obat antasida dan H2 blocker yang diminum bersamaan sebagai cara mengatasi penyakit pencernaan.

    Beberapa jenis obat H2 blocker yaitu:

    Akan tetapi, obat H2 blocker hanya boleh digunakan jangka pendek (maksimal selama 2 minggu). Anda bisa meminumnya sebelum makan atau sebelum tidur untuk mencegah mulas.

    4. Obat pencahar

    Cara mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan penyakit sembelit (konstipasi) yaitu dengan minum obat pencahar.

    Obat pencahar merupakan obat yang bekerja mengosongkan isi perut dan melunakkan feses. Obat ini juga sekaligus merangsang usus berkontraksi agar feses mudah dikeluarkan.

    Beberapa contoh obat pencahar antara lain:

    • metilselulosa,
    • psyllium, dan
    • gandum dekstrin.

    Anda bisa menggunakan obat pencahar yang dijual bebas di apotek dengan berbagai merek. Namun, obatnya harus digunakan dengan cara pakai yang sesuai.

    Apabila disalahgunakan atau digunakan berlebihan, obat pencahar justru dapat menyebabkan masalah sembelit kronis.

    5. Suplemen probiotik

    Probiotik dapat mengatasi gejala gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Probiotik merupakan jenis bakteri baik.

    Cara probiotik meredakan gangguan pencernaan yaitu dengan membantu menyeimbangkan jumlah bakteri baik dengan bakteri buruk yang ada pada usus. Selain itu, probiotik berfungsi untuk menangkal racun dan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

    Beberapa gangguan pencernaan yang dapat dibantu dengan probiotik yaitu diare, IBS (irritable bowel syndrome), dan sembelit. Probiotik tersedia sebagai obat dalam bentuk suplemen.

    Namun, ada juga probiotik yang terkandung secara alami di dalam makanan seperti yogurt, kimchi, atau kefir.

    6. Obat antibiotik untuk pencernaan

    Minum obat antibiotik merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit pencernaan yang disebabkan infeksi bakteri.

    Gangguan pencernaan yang disebabkan infeksi bakteri dapat meliputi diare, muntaber, mual-muntah, demam, dan sakit perut. Feses berdarah juga bisa menjadi dampak dari infeksi bakteri pada usus.

    Jenis dan dosis antibiotik untuk masing-masing kasus mungkin bisa berbeda. Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan resep dan cara pakai obat antibiotik yang benar. 

    Cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan di rumah


    1. Makan makanan berserat

    Mengonsumsi makanan berserat bisa menjadi cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit. Ini karena serat merupakan zat penting yang membantu melancarkan kerja sistem pencernaan, terutama usus besar dan usus kecil.

    Serat berperan sebagai zat yang digunakan sel-sel usus besar agar dapat berfungsi dengan baik. Serat bekerja melancarkan sistem pencernaan dengan menjaga pola pergerakan usus tetap lembut dan teratur.

    Anda bisa dengan mudah mengonsumsi makanan tinggi serat dari buah-buahan seperti pepaya dan sayuran berdaun hijau seperti sawi.

    2. Minum teh chamomile

    Minum teh chamomile dapat menjadi cara mengatasi penyakit pencernaan seperti kolik, gas, diare, kram perut, dan gangguan lainnya.

    Pasalnya, chamomile mengandung sifat antikejang yang membantu mengendurkan otot-otot halus terutama pada kasus irritable bowel syndrome (IBS). Chamomile juga memiliki efek menenangkan dan meringankan rasa sakit.

    3. Minum air jahe

    Mengonsumsi air rebusan jahe dapat menjadi cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sakit perut, mulas, dan kembung. Selain itu, jahe dapat membantu melancarkan pencernaan dan merangsang produksi air liur.

    Senyawa fenolat pada jahe dipercaya membantu meredakan iritasi pada saluran cerna dan mengurangi kontraksi lambung. Ini dapat mengurangi risiko asam lambung mengalir naik ke kerongkongan.

    Namun, cara ini tidak disarankan untuk mengatasi penyakit pencernaan pada wanita hamil. Mengonsumsi terlalu banyak jahe dikhawatirkan meningkatkan risiko keguguran.

    Tips gaya hidup sehat untuk mengatasi gangguan pencernaan 


    1. Menjaga berat badan tetap sehat

    Gangguan pencernaan dapat disebabkan oleh asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan. Masalah satu ini biasanya rentan dialami oleh otang-orang yang memiliki berat badan berlebih atau kegemukan.

    Maka untuk mencegah sekaligus mengatasi hal ini, sebaiknya mulai wujudkan berat badan sehat.

    Kebanyakan ahli setuju bahwa cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan kombinasi dari olahraga teratur dan pola makan bergizi seimbang.

    2. Berhenti merokok

    Cara mengatasi gangguan pada sistem pencernaan bisa dimulai dengan berhenti merokok.

    Merokok dapat menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya refluks asam lambung (GERD), karena racunnya dapat melemahkan katup pada kerongkongan.

    Sejatinya katup kerongkongan berfungsi mencegah makanan dan asam lambung bocor dari perut ke tenggorokan Anda. Jika rusak, asam dari lambung bisa mengalir ke atas dan menyebabkan gejala tidak mengenakkan.

    3. Berhenti makan makanan tidak sehat dan alkohol 

    Gangguan pencernaan sering dipicu oleh makanan berminyak dan pedas yang bisa bikin sakit perut dan kembung. Minuman beralkohol juga dapat menjadi penyebab asam lambung gampang naik jika dikonsumsi sering dalam jumlah banyak.

    Maka, sebisa mungkin batasi porsinya atau lebih baik hindari sama sekali makanan serta minuman tersebut.

    4. Jangan langsung tidur setelah makan

    Jangan langsung tidur atau rebahan setelah makan merupakan cara mengatasi gangguan pencernaan yang paling mudah.

    Setelah makan, usus yang bentuknya seperti tabung akan penuh terisi makanan. Ketika Anda berbaring dengan perut penuh, asam lambung dan makanan yang masuk dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Hal inilah yang menjadi penyebab asam lambung naik.

    Dokter menyarankan Anda terakhir kali makan selambat-lambatnya 3 – 4 jam sebelum tidur untuk mencegah naiknya asam lambung di malam hari.

    Sumber: https://hellosehat.com/pencernaan/cara-mengatasi-penyakit-gangguan-pencernaan/